'' BUKU HARIAN IBLIS '' (Part 39)

Part - 39

Iblis merencanakan untuk menjatuhkan martabat manusia

PHENOMENON


Berkas-berkas itu membuatku semakin hati-hati bertindak. Sebagai makhluk terkutuk memang jarang aku terikat oleh disiplin dan keteraturan. Gasak dulu baru berpikir resiko itu sifat dasarku. Namun, setelah sekian lamanya aku tak juga bersua dengan bakal musuh mulai timbul kekesalan dan  penyesalan. Ya, mengapa dahulu aku tidak langsung menghantam orang itu, malah membuat ulah menyaru sebagai Zalbak.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

'' BUKU HARIAN IBLIS '' (Part 38)

Part - 38


“Sesungguhnya berkas-berkas itu sudah berbicara banyak. Itu semua adalah kebusukkan akibat permainan politik. Artinya, kita tak sedang berhadapan dengan sebuah potret hitam-putih. Zaman, semakin maju. Para pelaku zaman tidak mutlak mewakili peran yang dimainkan. Acapkali mereka yang berperan sebagai tokoh baik dan bersih, namun sesungguhnya merekalah yang lebih pantas disebut cecunguk, pengkhianat, pendusta, dan tiran. Sebaliknya, mereka yang menjadi tertuduh sebagai kaum anarkis, pemberontak dan pengkhianat, justru merupakan pihak yang bersih dan pembela kebenaran.”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

" BUKU HARIAN IBLIS " (Part 37)

Part - 37

Taxi Drive

Konsentrasi kemudinya mulai kacau.

“Wah, bisa mampus aku menumpang taksimu ini!” aku terus meracau menggodanya. “Jangan mengemudikan mobil seperti ini!”

Sopir itu menggigit bibir. Wajahnya semakin merah padam.

“Apa taksimu ini taksi gelap, ya?”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS